Czresna Alwaan Suyanto- 71
Dua
tahun lalu pada saat lebaran Iedul fitri aku dan keluarga berkunjung ke rumah
keluarga besarku yang berada di Kota Padang. Tujuannya untuk bersilaturahmi
sekaligus berlibur. Perjalanan kami lakukan menggunakan mobil. Lama perjalanan
dari Bandung ke padang menempuh waktu sekitar 50 jam.
Kami
berangkat menuju Pelabuhan Merak saat larut malam. Untuk bisa pergi ke Kota Padang
kita harus melewati laut Selat Sunda dengan menaiki kapal laut. Sebelum mobilku keluar Gerbang Tol Merak, kami
berhenti di salah satu area istirahat yang berada di jalan tol tersebut untuk
membeli tiket kapal laut yang akan membawa kita ke Pelabuhan Bakauheni yang
berada Provinsi Lampung.
Setelah
ayahku membeli tiket kapal laut. Kami langsung menuju ke Pelabuhan Merak. Setelah
menunggu lumayan lama akhirnya mobil masuk ke dalam kapal ferry.
Setelah
tiga jam perjalanan kita dilaut kita akhirnya sampai di Pelabuhan Bakauheni. Kami
langsung masuk jalan Tol Lintas Sumatera dengan rute penuh dari Bakauheni
menuju ke Palembang. Perjalanan ditempuh dalam kondisi hujan. Perjalanan
menjadi semakin seru karena ditemani oleh suara hujan yang bergemuruh.
Akhirnya
kami pun sampai di ujung jalan TOL Lintas Sumatera. Karena hari sudah malam kami
memutuskan langsung menginap semalam di hotel yang berada di daerah Lahat Sumatera
Selatan.
Sesudah istirahat dan cukup tidur, kami
langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Padang. Setelah menempuh perjalanan
yang sangat lama kami akhirnya sampai di tempat yang dituju pada malam hari.
Sesampainya di rumah kakek dan nenekku kami langsung beristirahat.
Bertemu
Keluarga
Besoknya
setelah istirahat dengan cukup aku dan kakek ku pergi ke bandara internasional Minangkabau
untuk menjemput saudaraku yang datang dari Natuna dan Palembang. Setelah itu
kami langsung kembali ke rumah kakek untuk bersiap pergi ke Payakumbuh menemui adik
dari kakekku.
Sekitar
pukul satu siang, hari sabtu aku dan semua keluargaku pergi ke kota Payakumbuh.
Setelah dua jam perjalanan kami berhenti sebentar di rumah makan sate padang yang
berada di kota padang pariaman. Setelah makan sampai kenyang kami pun
melanjutkan perjalanan, Selama di perjalanan aku tertidur pulas.
Tidak
terasa kami sudah sampai di rumah Adik kakek di Payakumbuh. Aku langsung
bersalaman dengan semua keluargaku yang tinggal di sana. Rencananya kami akan
menginap di sini semalam. Aku sekamar dengan adik dan sepupu laki-lakiku.
Besoknya
aku langsung bangun untuk shalat subuh dan mandi. Hari itu perasaanku sangat
senang, karena kakek akan membawa kami jalan-jalan ke Danau Singkarak. Sesampainya
di sana kami langsung foto-foto. Di sini banyak sekali spot yang bagus
untuk berfoto. Setelah itu kami langsung makan siang di rumah makan padang yang
berada di sekitaran Danau Singkarak.
Dari
danau singkarak, perjalanan kami lanjutkan menuju ke menarta jam gadang yang
berada di Kota Bukit tinggi. Di sana pun kami asyik berfoto seperti saat di Danau
Singkarak. Di sini kami mencoba banyak sekali makanan, mulai dari: lontong
sayur, gulai paku, bubur kampiun dan masih banyak lagi.
Setelah
menghabiskan waktu untuk jalan jalan, akhirnya kmi kembali ke rumah saudara.
Sorenya baru pulang ke Kota Padang. Kunjungan kami memang tidak lama karena
besoknya kami akan melaksanakan shalat ied di salah satu masjid yang berada di
dekat rumah kakek.
Bersilaturahmi
Sekitar
jam sembilan malam kmi pun sampai di rumah kakek. Kita langsung menuju kamar
dan tidur karena besok harus shalat ied pagi pagi.
Alarm
pun berbunyi aku langsung bergegas mandi dan shalat subuh. Selesai mandi aku
berpakaian dengan rapih dan shalat subuh. Jam enam pas aku langsung menuju ke
masjid untuk melaksanakan shalat idul fitri. Saat itu banyak sekali orang orang
yang berdatangan ke masjid, suasana masjid semakin ramai tapi untungnya aku
datang lebih dulu dan mendapat tempat sesuai yang aku inginkan.
Sudah
setengah jam aku takbiran. Suasana masjid sangat ramai. Orang-orang terpaksa
menggunakan sebagian jalan untuk tempat shalat mereka. Aku sangat kagum orang
orang rela melakukan hal seperti itu hanya untuk beribadah dan menjalankan
perintah Tuhan.
Tiba
waktunya shalat aku langsung berdiri dan shalat dengan khusyu. Setelah shalat
aku medengar ceramah tentang bulan Ramadhan. Ustadz tersebut menceritakan
keuntungan dan manfaat bulan Ramadhan bagi kita.
Selepas
mendengar ceramah aku pulang ke rumah. Saat ini nenek masak lontong padang dan
rendang yang rasanya tidak diragukan lagi, ini sangat enak. Kita semua
berkumpul di meja makan untuk makan ramai ramai. Kakek memimpin doa makan,
setelah selesai berdoa kita langsung makan dengan lahap.
Selesai
makan kakek membuka pintu dan gerbang rumah. Tidak perlu waktu lama orang-orang
sudah berdatangan untuk bersilaturahmi bersama keluarga kami. Mulai dari anak
kecil sampai yang sudah tua ramai berdatangan.
Suasana
sangat ramai dan meriah. Jalan dipenuhi orang-orang yang bersalaman satu sama
lain. Keluarga kami yang lain pun menyusul ke rumah kakek. Kami saling
bersalaman. Suasana semakin meriah karena sangat banyak orang didalam rumah
kakekku.
Setelah
hampir tiga jam lebih orang-orang berkunjung ke rumah kakekku, akhirnya
kegiatan bersalam-salaman tuntas. Karena acara silaturahmi sudah selesai aku
langsung bergegas untuk mengganti baju. Ini dilakukan karena rencananya aku
akan jalan-jalan mengelilingi Kota Padang.
Bagiku
acara jalan-jalan sangat menyenangkan. Aku sangat suka berkeliling dan mengenal
tempat baru.
Mengelilingi
Kota Padang
Aku
langsung naik mobil kakek untuk berkeliling Kota Padang, Hari ini adalah hariku,
karena akan mengunjungi setiap daerah daerah yang menyenangkan di Kota Padang.
Destinasi pertama, yakni rumah makan ikan bakar yang sangat terkenal. Makanan
di sana sangat enak dan banyak sekali varian ikan lautnya. Saat itu aku memesan
ikan bakar etong dan mencoba minuman khas Padang, yakni kopi talua.
Selepas
makan siang aku pergi ke pertunjukan sircus yang berada di tengah kota. Banyak
sekali atraksi yang menegangkan dan berbahaya. Aku melihat orang
bergelantungan, menyembur api dari mulutnya, dan bermain main dengan harimau
sumatera. Konser sircus ini memakan waktu sekitar dua jam, tetapi waktu selama itu
tidak sia-sia karena aku sangat menikmatinya.
Setelah
menonton pertunjukan sircus, aku langsung pergi ke tempat bermain bom-bom car.
Permainan ini semacam mobil kecil yang bisa kita naiki dan dikendalikan oleh stir
dan pedal gas. Aku bermain bersama adikku. Di tempat ini sangat ramai bahkan lebih
banyak orang yang sudah dewasa dari pada anak yang masih kecil.
Waktu
bermain pun habis dan sudah waktunya shalat ashar. Aku berencana melakukan
ibadah shalat ashar di masjid raya padang dan kakek pun menyetujui keinginanku.
Kami langsung menuju ke masjid tersebut. Masjidnya sangat luas dan besar,
atapnya berbentuk atap rumah bagonjong. Adzan pun berkumandang aku segera
mengambil air wudhu dan masuk ke dalam masjid.
Saelesai
shalat kami langsung menuju ke rumah kakek. Malamnya kita akan makan ke tempat
makan fuja. Tepat jam setengah delapan malam kami langsung menuju ke rumah
makan fuja yang berada di pusat Kota Padang. Sesampainya di tempat makan aku
langsung mengambil menu dan memesan ikan bakar etong dan es teh manis. Ini
salah satu makanan dan minuman favoritku.
Makanan
pun datang di meja makan. Kakek langsung memimpin doa dan langsung makan bersama.
Saat makan kami sambil mengobrol, menceritakan sesuatu, dan lain lain.
Bagiku
bekumpul adalah hal yang paling menarik karena keramaian membuatku senang.
Makan pun selesai kita langsung menuju ke rumah. Besok adalah hari terakhirku
di padang dan besok aku akan menghabiskan waktu lagi dengan pergi ke Pantai Air
Manis. Sepulang dari tempat makan aku langsung menuju ke kamar untuk tidur.
Pantai
Air Manis
Ini
adalah hari terakhirku di Padang sebelum nanti malam pulang kembali ke Bandung.
Kami berencana pergi ke Pantai Air Manis, salah satu destinasi wisata paling
ramai di Sumatera Barat. Kami pergi menggunakan mobil kakek.
Untuk
pergi ke pantai air manis kita harus melewati bukit yang berliku jalannya dan
membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai kesana. Lima menit sebelum
sampai di pantai ada spot foto yang dibelakangnya terlihat laut luas dan
pulau-pulau kecil di Padang.
Tanpa
basa-basi kami langsung turun dari mobil dan mengambil kamera. Sesudah
mengambil foto kami langsung menuju ke pantai. Sesampainya di sana kakek
langsung mencari tempat parkir. Kami pun turun dari mobil dan langsung berlari
ke pinggir pantai.
Di
pantai kami langsung bermain air dengan senang dan ceria. Aku sangat suka
ketika ombak mengenai tubuhku aku jadi berpikir itu adalah sebuah tantangan
yang mengasyikan.
Sekitar
satu jam kami bermain air. Setelah itu kami lanjut makan sate padang yang ada
di pinggir pantai. Aku makan dengan lahap dan banyak sampai kekenyangan.
Sesudah makan, kami langsung menyewa ATV, yakni motor kecil tetapi beroda empat.
Aku membonceng adik dan sepupuku.
Kami
berjalan jalan menggunakan ATV keliling pantai dari ujung pantai yang satu hingga
ujung pantai lainnya. Seketika aku baru sadar bahwa ada banyak orang yang
membawa ATV tersebut ke sebuah pulau kecil yang jaraknya tak jauh dari pantai.
Ada sebuah kumpulan batu yang membuat batu tersebut bisa menghalangi air laut
dan membantu ATV untuk pergi ke pulau tersebut.
Karena
tak ada larangan untuk mengunjungi pulau tersebut aku pun penasaran dan
langsung minta izin ke orang tuaku. Ayah dan ibu bilang tidak boleh karena bisa
saja gelombang laut menjadi tinggi dan dapat menyeret ATV dan diriku ke tengah
laut. Aku pun hanya bisa mengalah karena keputusan orang tua yang terbaik.
Tetapi aku semakin tergoda untuk pergi ke pulau kecil tersebut, Lalu aku minta
izin yang kedua kalinya, setelah orang tuaku berpikir mereka pun mengizinkanku
untuk pergi ke pulau tersebut, namun ada satu syarat, yakni ayahlah yang akan
membawa ATV tersebut ke pulau kecil itu dan kami semua menyetujuinya. Akhirnya
kami pun berangkat menuju pulau kecil.
Setelah
satu setengah jam kami bermain ATV kami langsung pulang menuju ke rumah. Lalu
semua mandi dan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib kami langsung bersiap
siap untuk pulang ke Bandung.
Setelah
mobil siap kami berpamitan dengan keluarga. Saat kami masuk mobil teerlihat
semua menangis karena rindu. Aku pun terus berpikir entah kapan aku akan
kembali lagi ke sini dan merasakan kesenangan yang sangat langka ini.
Itulah
10 hariku di Padang. Kenagan yang sangat indah. Aku harap bisa secepatnya kembali
mengunjungi keluargaku yang berada di Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar