Jumat, 08 Oktober 2021

PERJALANAN SERU SEPULUH HARI DI PADANG

Czresna Alwaan Suyanto- 71

 

Dua tahun lalu pada saat lebaran Iedul fitri aku dan keluarga berkunjung ke rumah keluarga besarku yang berada di Kota Padang. Tujuannya untuk bersilaturahmi sekaligus berlibur. Perjalanan kami lakukan menggunakan mobil. Lama perjalanan dari Bandung ke padang menempuh waktu sekitar 50 jam.

Kami berangkat menuju Pelabuhan Merak saat larut malam. Untuk bisa pergi ke Kota Padang kita harus melewati laut Selat Sunda dengan menaiki kapal laut.  Sebelum mobilku keluar Gerbang Tol Merak, kami berhenti di salah satu area istirahat yang berada di jalan tol tersebut untuk membeli tiket kapal laut yang akan membawa kita ke Pelabuhan Bakauheni yang berada Provinsi Lampung.

Setelah ayahku membeli tiket kapal laut. Kami langsung menuju ke Pelabuhan Merak. Setelah menunggu lumayan lama akhirnya mobil masuk ke dalam kapal ferry.

Setelah tiga jam perjalanan kita dilaut kita akhirnya sampai di Pelabuhan Bakauheni. Kami langsung masuk jalan Tol Lintas Sumatera dengan rute penuh dari Bakauheni menuju ke Palembang. Perjalanan ditempuh dalam kondisi hujan. Perjalanan menjadi semakin seru karena ditemani oleh suara hujan yang bergemuruh.

Akhirnya kami pun sampai di ujung jalan TOL Lintas Sumatera. Karena hari sudah malam kami memutuskan langsung menginap semalam di hotel yang berada di daerah Lahat Sumatera Selatan.

Sesudah istirahat dan cukup tidur, kami langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Padang. Setelah menempuh perjalanan yang sangat lama kami akhirnya sampai di tempat yang dituju pada malam hari. Sesampainya di rumah kakek dan nenekku kami langsung beristirahat.

Bertemu Keluarga

Besoknya setelah istirahat dengan cukup aku dan kakek ku pergi ke bandara internasional Minangkabau untuk menjemput saudaraku yang datang dari Natuna dan Palembang. Setelah itu kami langsung kembali ke rumah kakek untuk bersiap pergi ke Payakumbuh menemui      adik dari kakekku.

Sekitar pukul satu siang, hari sabtu aku dan semua keluargaku pergi ke kota Payakumbuh. Setelah dua jam perjalanan kami berhenti sebentar di rumah makan sate padang yang berada di kota padang pariaman. Setelah makan sampai kenyang kami pun melanjutkan perjalanan, Selama di perjalanan aku tertidur pulas.

Tidak terasa kami sudah sampai di rumah Adik kakek di Payakumbuh. Aku langsung bersalaman dengan semua keluargaku yang tinggal di sana. Rencananya kami akan menginap di sini semalam. Aku sekamar dengan adik dan sepupu laki-lakiku.

Besoknya aku langsung bangun untuk shalat subuh dan mandi. Hari itu perasaanku sangat senang, karena kakek akan membawa kami jalan-jalan ke Danau Singkarak. Sesampainya di sana kami langsung foto-foto. Di sini banyak sekali spot yang bagus untuk berfoto. Setelah itu kami langsung makan siang di rumah makan padang yang berada di sekitaran Danau Singkarak.

Dari danau singkarak, perjalanan kami lanjutkan menuju ke menarta jam gadang yang berada di Kota Bukit tinggi. Di sana pun kami asyik berfoto seperti saat di Danau Singkarak. Di sini kami mencoba banyak sekali makanan, mulai dari: lontong sayur, gulai paku, bubur kampiun dan masih banyak lagi.

Setelah menghabiskan waktu untuk jalan jalan, akhirnya kmi kembali ke rumah saudara. Sorenya baru pulang ke Kota Padang. Kunjungan kami memang tidak lama karena besoknya kami akan melaksanakan shalat ied di salah satu masjid yang berada di dekat rumah kakek.

 

 

Bersilaturahmi

Sekitar jam sembilan malam kmi pun sampai di rumah kakek. Kita langsung menuju kamar dan tidur karena besok harus shalat ied pagi pagi.

Alarm pun berbunyi aku langsung bergegas mandi dan shalat subuh. Selesai mandi aku berpakaian dengan rapih dan shalat subuh. Jam enam pas aku langsung menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat idul fitri. Saat itu banyak sekali orang orang yang berdatangan ke masjid, suasana masjid semakin ramai tapi untungnya aku datang lebih dulu dan mendapat tempat sesuai yang aku inginkan.

Sudah setengah jam aku takbiran. Suasana masjid sangat ramai. Orang-orang terpaksa menggunakan sebagian jalan untuk tempat shalat mereka. Aku sangat kagum orang orang rela melakukan hal seperti itu hanya untuk beribadah dan menjalankan perintah Tuhan.

Tiba waktunya shalat aku langsung berdiri dan shalat dengan khusyu. Setelah shalat aku medengar ceramah tentang bulan Ramadhan. Ustadz tersebut menceritakan keuntungan dan manfaat bulan Ramadhan bagi kita.

Selepas mendengar ceramah aku pulang ke rumah. Saat ini nenek masak lontong padang dan rendang yang rasanya tidak diragukan lagi, ini sangat enak. Kita semua berkumpul di meja makan untuk makan ramai ramai. Kakek memimpin doa makan, setelah selesai berdoa kita langsung makan dengan lahap.

Selesai makan kakek membuka pintu dan gerbang rumah. Tidak perlu waktu lama orang-orang sudah berdatangan untuk bersilaturahmi bersama keluarga kami. Mulai dari anak kecil sampai yang sudah tua ramai berdatangan.

Suasana sangat ramai dan meriah. Jalan dipenuhi orang-orang yang bersalaman satu sama lain. Keluarga kami yang lain pun menyusul ke rumah kakek. Kami saling bersalaman. Suasana semakin meriah karena sangat banyak orang didalam rumah kakekku.

Setelah hampir tiga jam lebih orang-orang berkunjung ke rumah kakekku, akhirnya kegiatan bersalam-salaman tuntas. Karena acara silaturahmi sudah selesai aku langsung bergegas untuk mengganti baju. Ini dilakukan karena rencananya aku akan jalan-jalan mengelilingi Kota Padang.

Bagiku acara jalan-jalan sangat menyenangkan. Aku sangat suka berkeliling dan mengenal tempat baru.

Mengelilingi Kota Padang

Aku langsung naik mobil kakek untuk berkeliling Kota Padang, Hari ini adalah hariku, karena akan mengunjungi setiap daerah daerah yang menyenangkan di Kota Padang. Destinasi pertama, yakni rumah makan ikan bakar yang sangat terkenal. Makanan di sana sangat enak dan banyak sekali varian ikan lautnya. Saat itu aku memesan ikan bakar etong dan mencoba minuman khas Padang, yakni kopi talua.

Selepas makan siang aku pergi ke pertunjukan sircus yang berada di tengah kota. Banyak sekali atraksi yang menegangkan dan berbahaya. Aku melihat orang bergelantungan, menyembur api dari mulutnya, dan bermain main dengan harimau sumatera. Konser sircus ini memakan waktu sekitar dua jam, tetapi waktu selama itu tidak sia-sia karena aku sangat menikmatinya.

Setelah menonton pertunjukan sircus, aku langsung pergi ke tempat bermain bom-bom car. Permainan ini semacam mobil kecil yang bisa kita naiki dan dikendalikan oleh stir dan pedal gas. Aku bermain bersama adikku. Di tempat ini sangat ramai bahkan lebih banyak orang yang sudah dewasa dari pada anak yang masih kecil.

Waktu bermain pun habis dan sudah waktunya shalat ashar. Aku berencana melakukan ibadah shalat ashar di masjid raya padang dan kakek pun menyetujui keinginanku. Kami langsung menuju ke masjid tersebut. Masjidnya sangat luas dan besar, atapnya berbentuk atap rumah bagonjong. Adzan pun berkumandang aku segera mengambil air wudhu dan masuk ke dalam masjid.

Saelesai shalat kami langsung menuju ke rumah kakek. Malamnya kita akan makan ke tempat makan fuja. Tepat jam setengah delapan malam kami langsung menuju ke rumah makan fuja yang berada di pusat Kota Padang. Sesampainya di tempat makan aku langsung mengambil menu dan memesan ikan bakar etong dan es teh manis. Ini salah satu makanan dan minuman favoritku.

Makanan pun datang di meja makan. Kakek langsung memimpin doa dan langsung makan bersama. Saat makan kami sambil mengobrol, menceritakan sesuatu, dan lain lain.

Bagiku bekumpul adalah hal yang paling menarik karena keramaian membuatku senang. Makan pun selesai kita langsung menuju ke rumah. Besok adalah hari terakhirku di padang dan besok aku akan menghabiskan waktu lagi dengan pergi ke Pantai Air Manis. Sepulang dari tempat makan aku langsung menuju ke kamar untuk tidur.

Pantai Air Manis

Ini adalah hari terakhirku di Padang sebelum nanti malam pulang kembali ke Bandung. Kami berencana pergi ke Pantai Air Manis, salah satu destinasi wisata paling ramai di Sumatera Barat. Kami pergi menggunakan mobil kakek.

Untuk pergi ke pantai air manis kita harus melewati bukit yang berliku jalannya dan membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai kesana. Lima menit sebelum sampai di pantai ada spot foto yang dibelakangnya terlihat laut luas dan pulau-pulau kecil di Padang.

Tanpa basa-basi kami langsung turun dari mobil dan mengambil kamera. Sesudah mengambil foto kami langsung menuju ke pantai. Sesampainya di sana kakek langsung mencari tempat parkir. Kami pun turun dari mobil dan langsung berlari ke pinggir pantai.

Di pantai kami langsung bermain air dengan senang dan ceria. Aku sangat suka ketika ombak mengenai tubuhku aku jadi berpikir itu adalah sebuah tantangan yang mengasyikan.

Sekitar satu jam kami bermain air. Setelah itu kami lanjut makan sate padang yang ada di pinggir pantai. Aku makan dengan lahap dan banyak sampai kekenyangan. Sesudah makan, kami langsung menyewa ATV, yakni motor kecil tetapi beroda empat. Aku membonceng adik dan sepupuku.

Kami berjalan jalan menggunakan ATV keliling pantai dari ujung pantai yang satu hingga ujung pantai lainnya. Seketika aku baru sadar bahwa ada banyak orang yang membawa ATV tersebut ke sebuah pulau kecil yang jaraknya tak jauh dari pantai. Ada sebuah kumpulan batu yang membuat batu tersebut bisa menghalangi air laut dan membantu ATV untuk pergi ke pulau tersebut.

Karena tak ada larangan untuk mengunjungi pulau tersebut aku pun penasaran dan langsung minta izin ke orang tuaku. Ayah dan ibu bilang tidak boleh karena bisa saja gelombang laut menjadi tinggi dan dapat menyeret ATV dan diriku ke tengah laut. Aku pun hanya bisa mengalah karena keputusan orang tua yang terbaik. Tetapi aku semakin tergoda untuk pergi ke pulau kecil tersebut, Lalu aku minta izin yang kedua kalinya, setelah orang tuaku berpikir mereka pun mengizinkanku untuk pergi ke pulau tersebut, namun ada satu syarat, yakni ayahlah yang akan membawa ATV tersebut ke pulau kecil itu dan kami semua menyetujuinya. Akhirnya kami pun berangkat menuju pulau kecil.

Setelah satu setengah jam kami bermain ATV kami langsung pulang menuju ke rumah. Lalu semua mandi dan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib kami langsung bersiap siap untuk pulang ke Bandung.

Setelah mobil siap kami berpamitan dengan keluarga. Saat kami masuk mobil teerlihat semua menangis karena rindu. Aku pun terus berpikir entah kapan aku akan kembali lagi ke sini dan merasakan kesenangan yang sangat langka ini.

Itulah 10 hariku di Padang. Kenagan yang sangat indah. Aku harap bisa secepatnya kembali mengunjungi keluargaku yang berada di Padang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN PALING BERKESAN DALAM HIDUPKU

Maharsa Mudzafar Kamil - 74   Papahku kerja diluar pulau Jawa. Biasanya baru kembali kerumah setiap dua bulan. Hampir dua bulan sekali k...