Borobudur - koleksi www.inews.id |
Giovanny Mahesa Putra - 82
Pada
suatu hari, saya dan keluarga jalan-jalan ke Candi Borobudur. Perjalanan kami
mulai dari Bandung pada pagi hari sekitar pukul 8:00. Bibi menyiapkan sarapan sayur
sop untuk aku dan orang tuaku.
Pukul
10:00 saya mandi. Saya merasa segar setelah mandi dengan air hangat. Saya
memakai baju untuk jalan-jalan, celana jeans, dan jaket antisipasi kalau
nanti merasa dingin.
Kami
menunggu sampai jam 12:30. Rencananya setelah Dzuhur kami berangkat ke
Yogyakarta. Setelah siap akhirnya perjalanan dimulai.
Sekarang
kami berada di jalan tol dari Bandung menuju Yogyakarta. Kami berangkat dari
Bandung ke Yogyakarta dengan mobil pribadi.
Selama
perjalanan saya cuma ingat bahwa kami pernah ke sebuah “Rest Area” di tol tapi
aku lupa nomornya. Di sana kamu bisa shalat, makan siang, dan istirahat dulu di
mobil.
Kamu
pasti bertanya kenapa saya cuma ingat itu. Ini terjadi karena saya cuma tidur
dan tidur di mobil selama perjalanan. Karena sudah lama, saya tidak ingat
mimpiku. Yang saya ingat bahwa perjalananya perlu sembilan jam untuk sampai.
Setelah
perjalanan panjang akhirnya kami sampai di Yogyakarta. Saya dibangunin ibuku.
Waktu bangun suasananya gelap, waktunya sekira pukul 7:00 malam.
Mobilnya
diparkir depan sebuah hotel kecil. Saya pakai sepatuku dan keluar dari mobil.
Saya langsung ke tempat tidur untuk istirahat lagi, tidak tahu kalau tadi malam
saya makan malam atau tidak.
Sekarang
pagi hari di Yogyakarta, sekitar jam 7:00. Saya dibangunin oleh ibu dan pergi
ke sebuah toko di jalanan untuk makan soto, hanya lupa soto apa. Setelah itu
kami kembali ke hotel dan siap-siap untuk perjalanan ke Candi Borobudur, candi
Buddha terbesar di dunia.
Saya
masuk ke mobil dan saya ingat bahwa perjalananya perlu waktu sekitar 30 menit
dari hotel ke Candi Borobudur. Sepanjang jalan saya melihat pepohonan, sawah,
dan rumah-rumahan di jalanan. Sungguh indah terlihat.
Akhirnya
kami pun sampai di Candi Borobudur. Borobudur namanya bisa berarti “gunung”.
Saya tahu sekarang kenapa Candi Borobudur di namain “Gunung”, tempatnya besar
sekali, seperti gunung. Saya, ayah dan ibu membeli tiket untuk masuk ke Candi
Borobudur dan mulai mendakinya.
Seingat
saya kami baru mendaki sekitar 3-4 tingkat, tapi saya sudah mulai lelah mendaki
Candi Borobudur. Di setiap tingkat, kami berfoto-foto dengan beberapa patung Buddha.
Tidak ingat kalau saya pernah masuk ke patung-patung dengan lubang besar.
Setelah
beberapa waktu berfoto dan mendaki Candi Borobudur, akhirnya sampai di puncak
Candi Borobudur. Di sini saya bisa lihat awan-awan dan sinar matahari dengan
jelas. Hawa pun mulai dingin. Saya sebenarnya punya jaket, tapi ada di mobil. Jadi
kami memutuskan untuk turun kembali ke lantai dasar Candi Borobudur. Setelah
keluar dari Candi Borobudur, saya merasa senang. Akhirnya saya bisa menikmati
keindahan Candi Borobudur di Jawa Tengah.
Kami
pun masuk ke mobil dan kembali pulang ke hotel. Setelah istirahat rencananya
kami akan mengunjungi objek wisata lainnya yang ada di Yogjakarta. Baru setelah
itu kembali pulang ke Bandung. Sewaktu pulang saya lupa jam berapa, tapi seingat
saya sampai ke Bandung pada malam hari.
Kalau
saya dapat kesempatan lagi untuk pergi ke Candi Borobudur, saya pasti akan
ikut. Saya mau ingin mencoba merasakan masuk ke dalam salah satu patung-patung yang
ada lobangnya.
(Akhir
Cerita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar