Senin, 11 Oktober 2021

KE BOROBUDUR

 

Borobudur - koleksi www.inews.id

Giovanny Mahesa Putra - 82

 

Pada suatu hari, saya dan keluarga jalan-jalan ke Candi Borobudur. Perjalanan kami mulai dari Bandung pada pagi hari sekitar pukul 8:00. Bibi menyiapkan sarapan sayur sop untuk aku dan orang tuaku.

Pukul 10:00 saya mandi. Saya merasa segar setelah mandi dengan air hangat. Saya memakai baju untuk jalan-jalan, celana jeans, dan jaket antisipasi kalau nanti merasa dingin.

Kami menunggu sampai jam 12:30. Rencananya setelah Dzuhur kami berangkat ke Yogyakarta. Setelah siap akhirnya perjalanan dimulai.

Sekarang kami berada di jalan tol dari Bandung menuju Yogyakarta. Kami berangkat dari Bandung ke Yogyakarta dengan mobil pribadi.

Selama perjalanan saya cuma ingat bahwa kami pernah ke sebuah “Rest Area” di tol tapi aku lupa nomornya. Di sana kamu bisa shalat, makan siang, dan istirahat dulu di mobil.

Kamu pasti bertanya kenapa saya cuma ingat itu. Ini terjadi karena saya cuma tidur dan tidur di mobil selama perjalanan. Karena sudah lama, saya tidak ingat mimpiku. Yang saya ingat bahwa perjalananya perlu sembilan jam untuk sampai.

Setelah perjalanan panjang akhirnya kami sampai di Yogyakarta. Saya dibangunin ibuku. Waktu bangun suasananya gelap, waktunya sekira pukul 7:00 malam.

Mobilnya diparkir depan sebuah hotel kecil. Saya pakai sepatuku dan keluar dari mobil. Saya langsung ke tempat tidur untuk istirahat lagi, tidak tahu kalau tadi malam saya makan malam atau tidak.

Sekarang pagi hari di Yogyakarta, sekitar jam 7:00. Saya dibangunin oleh ibu dan pergi ke sebuah toko di jalanan untuk makan soto, hanya lupa soto apa. Setelah itu kami kembali ke hotel dan siap-siap untuk perjalanan ke Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.

Saya masuk ke mobil dan saya ingat bahwa perjalananya perlu waktu sekitar 30 menit dari hotel ke Candi Borobudur. Sepanjang jalan saya melihat pepohonan, sawah, dan rumah-rumahan di jalanan. Sungguh indah terlihat.

Akhirnya kami pun sampai di Candi Borobudur. Borobudur namanya bisa berarti “gunung”. Saya tahu sekarang kenapa Candi Borobudur di namain “Gunung”, tempatnya besar sekali, seperti gunung. Saya, ayah dan ibu membeli tiket untuk masuk ke Candi Borobudur dan mulai mendakinya.

Seingat saya kami baru mendaki sekitar 3-4 tingkat, tapi saya sudah mulai lelah mendaki Candi Borobudur. Di setiap tingkat, kami berfoto-foto dengan beberapa patung Buddha. Tidak ingat kalau saya pernah masuk ke patung-patung dengan lubang besar.

Setelah beberapa waktu berfoto dan mendaki Candi Borobudur, akhirnya sampai di puncak Candi Borobudur. Di sini saya bisa lihat awan-awan dan sinar matahari dengan jelas. Hawa pun mulai dingin. Saya sebenarnya punya jaket, tapi ada di mobil. Jadi kami memutuskan untuk turun kembali ke lantai dasar Candi Borobudur. Setelah keluar dari Candi Borobudur, saya merasa senang. Akhirnya saya bisa menikmati keindahan Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Kami pun masuk ke mobil dan kembali pulang ke hotel. Setelah istirahat rencananya kami akan mengunjungi objek wisata lainnya yang ada di Yogjakarta. Baru setelah itu kembali pulang ke Bandung. Sewaktu pulang saya lupa jam berapa, tapi seingat saya sampai ke Bandung pada malam hari.

Kalau saya dapat kesempatan lagi untuk pergi ke Candi Borobudur, saya pasti akan ikut. Saya mau ingin mencoba merasakan masuk ke dalam salah satu patung-patung yang ada lobangnya.

(Akhir Cerita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN PALING BERKESAN DALAM HIDUPKU

Maharsa Mudzafar Kamil - 74   Papahku kerja diluar pulau Jawa. Biasanya baru kembali kerumah setiap dua bulan. Hampir dua bulan sekali k...