Jumat, 08 Oktober 2021

Doni Menyelamatkan Lumba-lumba

 



Giovanny Mahesa Putra - kelas 82

 

Pada suatu hari yang cerah, Doni memakai baju bepergian dan celana pendek. Rencananya Doni dan ayahnya akan pergi ke pantai untuk bersantai. Ayahnya sudah pakai baju lengan pendek dan celana pendeknya. Doni siap-siap dengan peralatan untuk pergi ke pantai, seperti: sunscreen, kacamata hitam, dan topi besar. Ayahnya Doni lagi mencari sandal-sandal untuk mereka.

Setelah beberapa jam siap-siap alat pantai mereka, Doni dan ayahnya siap pergi ke pantai. Mereka mengunci pintu rumah dan masuk ke mobil dengan alat-alat pantai. Saat mau keluar dari rumah, ayah Dodi bilang ke Doni untuk mengambil dompetnya, ternyata Ayah Doni lupa untuk membawa dompet. Doni ambil kunci rumah dan masuk ke rumah. Doni dapat dompetnya Ayah Doni yang terletak di meja makan. Doni keluar dari rumah, kunci pintu, masuk ke mobil, dan kasihin dompetnya ke Ayah Doni. Mereka sekarang siap pergi ke pantai.

Doni dan ayahnya sudah sampai di pantai setelah dua jam di jalanan. Keduanya keluar dari pintu dan melihat pantai yang bersih dan cerah. Ayah Doni mengambil alat-alat pantai, sedangkan Doni langsung lari menghambur ke pantai dengan bahagia. Mereka mencari tempat sejuk untuk beristirahat. Ayah Doni sudah dapat tempatnya, yaitu: dua bangku dan satu meja dengan payung di tengah pantai. Mereka memakai sunscreen dan bersenderan di bangku dengan santai.

Sekitar 20 menit sudah lewat dan mereka masih bersantai. Doni melihat ombak di air laut dan burung laut didekatnya. Tiba-tiba Doni mendengar suara teriakan.  Ternyata ada wanita yang berteriak dengan sesuatu berwarna abu-abu didekatnya. Ayah Doni mendengarnya juga. Mereka kemudian berjalan ke tempat wanita yang berteriak.

Setelah sampai, Doni dan ayahnya menemukan seekor lumba-lumba yang tersesat di pantai. Bersama perempuan tadi segera membantu lumba-lumba yang tersesat itu. Mereka bertiga mencoba mengangkat lumba-lumba tersebut, tapi terlalu berat. Mereka mencoba mendorong lumba-lumbanya, tidak bisa juga. Mereka perlu lebih banyak orang untuk mengangkat lumba-lumba itu.

Doni, ayah, dan wanita itu terlihat sangat lelah, meskipun lumba-lumba itu masih di daratan pantai. Doni lari menjauh dari lumba-lumbanya. Ayah Doni dan wanita itu terlalu lelah untuk mencegah Doni. Mereka hampir putus asa menyelamatkan lumba-lumba ini.

Tidak lama Doni kembali bersama dua orang laki-laki. Ternyata Doni lari untuk mencari bantuan. Ayah sangat senang dengan ide Doni.

Mereka berlima mulai mengangkat lumba-lumba itu. Sedikit demi sedikit lumba-lumba mulai terangkat. Secara perlahan, bergerak menuju laut. Akhirnya mereka bisa memindahkan lumba-lumba itu dengan selamat. Lumba-lumba itu mengeluarkan suara, sepertinya lumba-lumba itu bahagia.

Perempuan itu bilang menyampaikan terima kasih kepada keempat orang yang ikut membantu menyelamatkan lumba-lumba itu, termasuk Doni dan ayahnya. Doni tersenyum puas bisa membantu menyelamatkan lumba-lumba.

Selanjutnya Doni dan ayahnya membereskan perlengkapan pantai mereka. Mereka berjalan menuju mobil, menympan alat pantai dan pulang kembali ke rumah. Sepanjang jalan Doni engingat-ngingat suara lumba-lumba itu yang ia selamatkan. Ia tidak akan melupakan momen itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN PALING BERKESAN DALAM HIDUPKU

Maharsa Mudzafar Kamil - 74   Papahku kerja diluar pulau Jawa. Biasanya baru kembali kerumah setiap dua bulan. Hampir dua bulan sekali k...