Giovanny
Mahesa Putra - kelas 82
Pada
suatu hari yang cerah, Doni memakai baju bepergian dan celana pendek.
Rencananya Doni dan ayahnya akan pergi ke pantai untuk bersantai. Ayahnya sudah
pakai baju lengan pendek dan celana pendeknya. Doni siap-siap dengan peralatan
untuk pergi ke pantai, seperti: sunscreen, kacamata hitam, dan topi
besar. Ayahnya Doni lagi mencari sandal-sandal untuk mereka.
Setelah
beberapa jam siap-siap alat pantai mereka, Doni dan ayahnya siap pergi ke
pantai. Mereka mengunci pintu rumah dan masuk ke mobil dengan alat-alat pantai.
Saat mau keluar dari rumah, ayah Dodi bilang ke Doni untuk mengambil dompetnya,
ternyata Ayah Doni lupa untuk membawa dompet. Doni ambil kunci rumah dan masuk
ke rumah. Doni dapat dompetnya Ayah Doni yang terletak di meja makan. Doni
keluar dari rumah, kunci pintu, masuk ke mobil, dan kasihin dompetnya ke Ayah
Doni. Mereka sekarang siap pergi ke pantai.
Doni
dan ayahnya sudah sampai di pantai setelah dua jam di jalanan. Keduanya keluar
dari pintu dan melihat pantai yang bersih dan cerah. Ayah Doni mengambil
alat-alat pantai, sedangkan Doni langsung lari menghambur ke pantai dengan
bahagia. Mereka mencari tempat sejuk untuk beristirahat. Ayah Doni sudah dapat
tempatnya, yaitu: dua bangku dan satu meja dengan payung di tengah pantai.
Mereka memakai sunscreen dan bersenderan di bangku dengan santai.
Sekitar
20 menit sudah lewat dan mereka masih bersantai. Doni melihat ombak di air laut
dan burung laut didekatnya. Tiba-tiba Doni mendengar suara teriakan. Ternyata ada wanita yang berteriak dengan
sesuatu berwarna abu-abu didekatnya. Ayah Doni mendengarnya juga. Mereka kemudian
berjalan ke tempat wanita yang berteriak.
Setelah
sampai, Doni dan ayahnya menemukan seekor lumba-lumba yang tersesat di pantai. Bersama
perempuan tadi segera membantu lumba-lumba yang tersesat itu. Mereka bertiga
mencoba mengangkat lumba-lumba tersebut, tapi terlalu berat. Mereka mencoba
mendorong lumba-lumbanya, tidak bisa juga. Mereka perlu lebih banyak orang
untuk mengangkat lumba-lumba itu.
Doni,
ayah, dan wanita itu terlihat sangat lelah, meskipun lumba-lumba itu masih di
daratan pantai. Doni lari menjauh dari lumba-lumbanya. Ayah Doni dan wanita itu
terlalu lelah untuk mencegah Doni. Mereka hampir putus asa menyelamatkan
lumba-lumba ini.
Tidak
lama Doni kembali bersama dua orang laki-laki. Ternyata Doni lari untuk mencari
bantuan. Ayah sangat senang dengan ide Doni.
Mereka
berlima mulai mengangkat lumba-lumba itu. Sedikit demi sedikit lumba-lumba mulai
terangkat. Secara perlahan, bergerak menuju laut. Akhirnya mereka bisa memindahkan
lumba-lumba itu dengan selamat. Lumba-lumba itu mengeluarkan suara, sepertinya
lumba-lumba itu bahagia.
Perempuan
itu bilang menyampaikan terima kasih kepada keempat orang yang ikut membantu menyelamatkan
lumba-lumba itu, termasuk Doni dan ayahnya. Doni tersenyum puas bisa membantu menyelamatkan
lumba-lumba.
Selanjutnya
Doni dan ayahnya membereskan perlengkapan pantai mereka. Mereka berjalan menuju
mobil, menympan alat pantai dan pulang kembali ke rumah. Sepanjang jalan Doni engingat-ngingat
suara lumba-lumba itu yang ia selamatkan. Ia tidak akan melupakan momen itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar