Maharsa Mudzafar Kamil - 74
Papahku
kerja diluar pulau Jawa. Biasanya baru kembali kerumah setiap dua bulan. Hampir
dua bulan sekali kami melakukan perjalanan keluarga bersama-sama,tapi ada
perjalanan yang buatku paling berkesan dibanding perjalanan yang lain yaitu
pada waktu ke Kuala Lumpur malaysia bulan Februari tahun 2020.
Kenapa
perjalanan ini buatku sangat berkesan? Karena waktu aku di play grup sekitar
umur 4 tahun,mama dan kakak-kakaku pergi ke KL tetapi aku tidak diajak. Katanya
aku belum cukup besar. Setelah kembali,kakak-kakaku selalu bercerita tentang KL
yang membuatku sering berkhayal ingin kesana. Sebetulnya tahun 2018 aku diajak
juga oleh mama dan papa ke Singapore,tapi kakak-kakaku juga ikut semua,jadi aku
tidak merasa spesial.
Sebelum
berangkat mama dan papah memintaku membuat rencana perjalanan. Aku mencari di
internet semua informasi yang dibutuhkan seperti hotel, kendaraan dan lain-lain.
Aku
sangat bersemangat sekalu karena mama mempercayakan semua padaku. Kakak-kakaku
harus ikut dengan rencanaku.
Akhirnya
hari keberangkatan datang juga. Aku bangung pagi lalu mandi, setelah mandi aku
bersiap siap untuk pergi ke bandara. Kami terbang dari Soekarno Hatta ke KL via
Singapore. Aku mencari pesawat yang transitnya lama di Singapore yaitu delapan
jam. Jadi kami bisa eksplore bandara Changi. Kami mengunjungi jewel Changi
melihat rain vortex air terjun indoor tertinggi di dunia,kami main ke butterfly
garden, melihat anggrek di orchid garden
dan puas naik kereta antar terminal bolak balik.
Jam
enam sore kami terbang ke KL. Dari KLIA kami naik KLIA express ke KL yang sudah
aku pesan tiketnya dari bandung. Jadi disana kami tinggal scan barkod ticket.
Sampai di stasiun KL kami naik grab ke hotel. Aku pilih hotel yang jaraknya
dekat ke petronas tower. Namanya Le apple boutique hotel KLCC. Hotelnya
kecil tapi bagus sekali. Interiornya
warna warni dan yang keren adalah pas buka gorden kami bisa lihat petronas
tower terang dan megah.
Habis
sholat subuh kami mandi dan bersiap-siap eksplore KL. Oh iya,waktu subuh di KL sekitar jam 6 pagi.
Kami sarapan nasi lemak di kedai samping hotel.
Hari
pertama kami naik hop on hop off,bis dua tingkat yang bagian atasnya sebagian
tidak tertutup. Saya dan kaka duduk di area terbuka. Cuacanya panas sekali.
Pemberhentian kami yang pertama yaitu dataran merdeka,disana ada istana yang
penjaganya diam duduk diatas kuda. Salut sama kudanya karena bisa tidak
bergerak berjam-jam,setelah itu kami ke aquaria,mirip sea world di ancol,lalu
kami ke KL tower,museum,masjid jamik,central market,culture center dll aku lupa
urutannya tapi disetiap pemberhentian kami tinggal sebentar saja untuk
foto-foto sambil nunggu bis selanjutnya. Kami pulang ke hotel sambil sebelumnya
mampir sebentar ke petronas tower untuk makan.
Besoknya
kami eksplore petronas tower. Kami berjalan kaki ke petronas hanya sekitar 5
menit. Kami naik ke tower yang tiketnya sudah aku pesan sebelum pergi dan
menyebrang bridge twin towers di level 86. Disana kita dibagi perkelompok
dengan turis lain. Kebeulan kami bareng dengan turis bule,jadi berasa sekali
kami ini kecil wkk. Oh iya kita tidak boleh bawa makanan minuman dan tongsis
jadi kami selfi selfi sendiri pakai tangan. Kami tidak bisa lama-lama karena
setiap grup dibatasi waktunya. Setelah dari tower kami istirahat makan siang
lanjut mengunjungi petrosains sampai sore. Kami sempat mampir ke toko buku
kinokuniya menemani mama yang cari buku tapi tidak jadi beli karena harganya
mahal. Kami mutar-mutar di daerah KLCC.
Sebelum pulang ke hotel kami coba naik rapidKL ke stasiun petaling lalu
kembali lagi ke stasiun KLCC. Hanya penasaran ingin coba beli tiket di mesin
tiket dan naik rapidKL. Kami nongkrong dipetronas sambil melihat air mancur
menari yang hanya bisa dilihat pada malam minggu atau hari besar Malaysia. Aku
takjub dan senang sekali melihat air mancur warna-warni diiringi musik
menari-nari. Kalau tidak cape rasanya tidak mau pulang.
Aku dan Keluargaku di KL
Besoknya,sebelum
pulang ke Bandung pakai pesawat sore,kami pergi ke mydin beli oleh-oleh. Kalau
menurut saya yang dijual disana hampir semua ada di Bandung. Tapi kami tetap
beli coklat,teh tarik dll untuk guru dan teman-teman sekolah.
Siangnya
kami naik grab ke stasiun KLIA ekspres. Ada yang sangat berkesan yaitu supir
grabnya tidak bisa bicara dan mendengar. Jadi ketika pesan grab supirnya chat
bahwa katanya dia tidak bisa dengar dan bicara. Di dalam grab ada poster-poster
bahasa isyarat. Saya dan kaka iseng-iseng coba praktekan bahasa isyarat. Kami
latihan bilang terima kasih,sampai jumpa dan maaf. Eh ternyata supirnya melihat
kami dari spion lalu dia tertawa sambil meniru bahasa isyarat kami. Akhirnya
kami jadi tertawa bersama-sama dan ngobrol sebisanya pakai bahasa isyarat. Pas
turun mamah memberi tip untuk supirnya. Dia berusaha bilang sesuatu yang mirip
suara indonesia sambil angkat jempol dan mengucapkan terima kasih.